ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU

ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU - Hallo sahabat DUNIA TUMBUH KEMBANG ANAK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Alternatif learning, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU
link : ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU

Baca juga


ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU

Permainan kartu dapat mengembangkan kemampuan menganalisa.

Bermain kartu memang mengasyikkan. Bahkan bisa membuat anak lupa waktu. Tak heran bila ada sebagian orang tua yang melarang anaknya bermain kartu. Apalagi ada anggapan kuno bahwa kartu identik dengan judi. Padahal menurut Molly Marsal, Psi., konselor di Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), banyak manfaat yang bakal diperoleh anak lewat permainan kartu.

Saat ini, kartu yang beredar dan banyak digunakan anak-anak sangat beragam. Misalnya, ada kartu kwartet yang memuat tokoh-tokoh kartun, komik, tokoh agama, pahlawan nasional, dan juga jenis-jenis satwa. Sebagian lagi berisi pengenalan kata-kata dalam bahasa Inggris mengenai jenis sarana transportasi yang menarik minat anak. Jadi tidak lagi sebatas kartu remi atau kartu domino yang banyak digunakan orang dewasa.

Menurut Molly, sebagaimana permainan yang lain, bermain kartu memang bisa dinikmati anak-anak karena cukup menarik dan mampu membuat anak-anak menjadi relaks. Tak hanya itu, anak-anak pun dapat bertambah pengetahuannya sambil bermain. Misalnya bila anak-anak bermain kartu kwartet bertema pahlawan nasional, mereka harus berlomba mengumpulkan seri tokoh-tokohnya secepat mungkin agar bisa memenangkan permainan itu. Sambil main, anak jadi tahu nama-nama tokoh pahlawan yang lain.

SEPAKATI SOAL WAKTU

Bila anak telah menguasai permainan kartu, orang tua tetap harus mengingatkan anak-anak soal waktu. Sering kan, saking asyiknya bermain, kadangkala mereka sampai lupa waktu. Untuk itu tak ada salahnya orang tua membuat aturan-aturan.

Untuk menetapkan aturan yang harus dipatuhi bersama, alangkah baiknya orang tua melibatkan pendapat anak. Tanyakan, kapan sebaiknya dilakukan permainan kartu dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali permainan.

Molly mengingatkan penting untuk mencari kata sepakat dengan anak sebelum menerapkan aturan. Dengan demikian anak terpancing untuk mematuhi aturan yang telah dibuat bersama itu. Orang tua juga hendaknya jangan lupa untuk menyampaikan bahwa bermain kartu tidak boleh dilakukan pada saat makan maupun selama waktu belajar. Pun yang patut mendapat perhatian, jangan sampai anak bermain kartu dengan menggunakan uang sebagai taruhan. Meski nilai uang yang digunakan sangatlah kecil, menurut Molly, taruhan dengan uang sudah tergolong judi.

Bila aturan ini sudah disepakati, hendaknya jalani dengan konsisten. Jangan memberi peluang untuk dilanggar karena umumnya permainan kartu mampu menyihir perhatian anak-anak sehingga lupa waktu.

Perihal dampak buruknya, Molly menyatakan, tak ada. Hanya saja kualitas kartu perlu dikhawatirkan. "Ada beberapa kartu yang terlalu kaku sehingga ujung-ujungnya tajam. Bila anak belum terampil, bisa-bisa tertusuk atau terbeset," ucapnya mengingatkan.

KENALKAN DENGAN CONTOH

Bila ingin memperkenalkan permainan ini kepada anak-anak, orang tua hendaknya harus memberi contoh dan menunjukkan daya tariknya. Anak-anak yang sering melihat orang lain bermain kartu umumnya akan tertarik untuk mencoba. Anak usia prasekolah awal, Molly mengingatkan sebaiknya dikenalkan pada kartu-kartu kwartet dan domino yang memuat gambar-gambar yang disenangi anak-anak. Sedangkan kartu remi atau kartu domino yang sering dimainkan orang dewasa sebaiknya dijadikan pilihan berikut karena gambarnya tidak didesain bagi anak-anak sehingga mungkin tak terlalu menarik.

Memasuki usia 5 tahun perkenalkan beragam permainan yang dapat dilakukan dengan kartu remi. Baik cangkulan atau 41. Lewat permainan itu anak dapat belajar, misalnya cangkulan mengajarkan anak tentang konsep angka dan besar-kecil. Angka 5 lebih kecil dari angka 6 berarti pemilik kartu dengan angka 6-lah yang menang. Demikian pula lewat permainan 41. Anak belajar menghitung jumlah kartu yang dimiliki hingga mencapai jumlah yang telah ditetapkan, 41.

Molly menambahkan, semakin banyak jenis permainan kartu yang diperkenalkan pada anak maka akan semakin baik. Sedikit banyak, permainan itu dapat memperkaya kemampuan berpikir anak. Misalnya, kemampuan menganalisa yang kelak dapat bermanfaat untuk pembentukan kepribadian anak.
MANFAAT KARTU REMI DAN DOMINO KLASIK

Inilah manfaat kartu remi dan domino klasik menurut Molly:

1. Mengenal konsep warna

Warna pada kartu remi ini memang hanya 2, yakni merah dan hitam. Walau sangat terbatas, anak sudah dapat tambahan pengetahuan sehingga dapat lebih mengenal tentang kedua warna tersebut.

2. Mengenal konsep angka

Ada angka 1 hingga 10 yang terdapat pada kartu ini. Sambil bermain, anak dapat mengenal bentuk angka 1 sampai 10 dan mengetahui tentang konsep angkanya. Umumnya sambil bermain anak akan lebih mudah memahami.

3. Mengenal konsep bentuk

Ada empat bentuk yang terdapat dalam kartu remi, yakni keriting, hati merah, hati hitam/skop, dan belah ketupat/wajik. Perkenalkan beragam bentuk itu.
YANG DIAJARKAN LEWAT PERMAINAN KARTU

Secara general, Molly mengatakan, permainan kartu mengajarkan anak tentang:

1. Aturan

Dalam permainan kartu ada aturan yang harus dipatuhi bersama. Bila anak tak mampu memahami dengan baik aturan permainannya, bisa-bisa ia akan tertinggal atau kalah terus- menerus.

2. Kedisiplinan

Paham aturan harus dibarengi dengan disiplin. Misalnya, kapan saat dirinya membuang dan mengambil kartu. Tanpa dibarengi disiplin dapat merusak jalannya permainan.

3. Sportivitas

Dalam permainan pasti akan ada yang kalah dan menang. Lewat permainan, anak diajarkan untuk menerima jika dirinya kalah dan bersedia untuk mengocok kartu atau bahkan dikenai sanksi lainnya seperti, dicoret dengan lipstik, bedak, atau yang lain. Sebaliknya, bila menang tak boleh sombong.

4. Sosialisasi

Sambil bermain kartu, hubungan pertemanan dapat terjalin lebih erat baik antara orang tua ­anak, kakak-adik, ataupun dengan teman sebaya.

5. Analisa sederhana

Anak terpacu untuk berpikir bagaimana caranya supaya bisa menang. Dengan demikian anak belajar memperkirakan, kartu yang mana yang harus dikeluarkan agar dirinya berhasil menang.
(tabloid-nakita)


Demikianlah Artikel ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU

Sekianlah artikel ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ASAH OTAK DENGAN MAIN KARTU dengan alamat link http://vitabumins.blogspot.com/2008/11/asah-otak-dengan-main-kartu.html