Judul : KENAPA HARUS ADA RSBI (SDN 1 Metro Pusat
link : KENAPA HARUS ADA RSBI (SDN 1 Metro Pusat
KENAPA HARUS ADA RSBI (SDN 1 Metro Pusat
Oleh
Hj. KUSWINARTI, S.Pd.I
Drs. Margo Wibowo
Edy Suprapto, S. Kom
Ismet, S. Pd
Banyak masyarakat bertanya, Mengapa harus ada Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)?, Apa bedanya SD Negeri 1 Metro Pusat dengan sekolah regular di Kota Metro? dan Bagaimana dengan biaya yang dibutuhkan?
Bangsa Indonesia sebagai bangsa besar dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta orang, dengan kualitas pendidikan sumber daya manusia yang masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan kenyataan tersebut besar keinginan pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia untuk sejajar atau lebih dari negara-negara yang sedang berkembang lainnya, sebagai salah satu usaha tersebut dengan meluncurkan program pendidikan rintisan berstandar Internasional.
Dalam kebijakan Depdiknas Tahun 2007 tentang “ Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah / Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah “, dijelaskan bahwa Sekolah / Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu Negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development dan / atau Negara maju lainya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum internasional”.
Dengan konsep ini, SBI adalah sekolah yang sudah memenuhi dan melaksanakan standar nasional pendidikan yang meliputi : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Selanjutnya aspek-aspek SNP tersebut diperkaya, diperkuat, dikembangkan, diperdalam, diperluas melalui adaptasi atau adopsi standar pendidikan dari salah satu anggota OECD dan / atau Negara maju lainya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan serta diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Dengan demikian diharapkan SBI harus mampu memberikan jaminan bahwa baik dalam penyelenggaraan maupun hasil-hasil pendidikannya lebih tinggi standarnya daripada SNP. Penjaminan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat nasional maupun internasional melalui berbagai strategi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam rangka pencapaian standar mutu internasional, maka tiap sekolah yang telah menjadi SBI mandiri harus memenuhi indikator kinerja kunci minimal (delapan unsur SNP) dan indikator kinerja kunci tambahan (terdiri berbagai unsur x). Sedangkan selama sebagai rintisan SBI diharapkan dapat berupaya memenuhi SNP dan mulai merintis untuk mencapai IKKT sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Pencapaian dan pemenuhan IKKT sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah, guru, komite sekolah, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan yang lain.
Berdasar Surat Keputusan Dirjen Manajemen pendidikan dasar dan menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 779a/C2/KP/2008 tanggal 23 Oktober 2008 menetapkan SD Negeri 1 Metro Pusat Kota Metro adalah salah satu sekolah dasar di Propinsi Lampung menjadi RSBI, diantara sekolah lainnya seperti SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung, SD Negeri 1 Pringsewu, SD Negeri 3 Bandar Jaya Lampung Tengah dan SD Negeri Way Urang Kalianda. SD Negeri 1 Metro Pusat mempunyai visi “SEKOLAH UNGGUL BERBASIS IPTEK DAN BERDASARKAN IMTAQ”. Dalam penyelenggaraan SBI, SD Negeri 1 Metro Pusat dengan ciri-ciri esensial komponen pendidikan yang bertaraf internasional dan berdaya saing, yaitu :
Faktor Kebutuhan Siswa :
Mengkondisikan siswa Belajar Kooperatif (Coop erative Learning) yaitu, siswa dibuat kelompok-kelompok kecil untuk bekerjasama, saling bercakap-cakap, d an berdiskusi untuk memaksimalkan dialog diantara mereka.
Menyediakan lingkungan yang mendukung terselenggaranya program dialog diantara para siswa. Misalnya menjadikan Kantin sebagai English Area atau musholla yang banyak dikunjungi siswa.
Membuat grup belajar yang saling tergantung (independent learning groups). Siswa saling belajar dari sesama di dalam kelompok-kelompok kecil dan bekerjasama dalam tim lebih besar. Misalnya ada di setiap kelas atau OSIS Englsh Conversation Club sebagai wadah bagi siswa mengembangkan dialog dengan menggunakan bahasa Inggris
Merencanakan mengembangkan diri sesuai dengan kewajaran perkembangan mental (developmentally apropriate) siswa. Kegiatan pengembangan diri dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi perkembangan siswa misalnya, pida to dengan menggunakan bahasa Inggris atau melatih siswa sebagai presenter acara
Menyediakan media pengembangan kosa kata atau kalimat-kalimat sederhana yang memungkinkan siswa untuk mencatat atau menghafal langsung. Media ini dapat dipasang di tempat strategis dan diganti setiap tiga hari sekali.
Menyediakan modul conversation siswa sebagai penuntun dalam mempercepat kemampuan siswa berdialog dengan kawan-kawannya. Modul ini dibuat sesuai kemampuan siswa dalam group-group yang telah dibentuk, misalnya level 1, 2, dan 3
Menyediakan alat pengeras suara (Sound System) untuk memberikan komando pada saat pelaksanaan program ini. Alat ini sedapat mungkin dipasang di kelas-kelas siswa dan guru.
Faktor Peran Guru :
Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of student) peran guru di sini sangat penting terutama pada saat pembagian kelompok dan pengawasan pelaksanaan kegiatan, mengetahui kekurangan d an kelebihan siswa. Dengan demikian diharapkan guru dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan.
Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelligences) siswa. Peran guru disini harus memperhatikan strategi pendekatan yang digunakan kepada siswa, tidak pukul rata, dan diharapkan mampu membangkitkan semangat siswa.
Mengadakan pengawasan terhadap jalannya program ini. Pengawasan guru (team pengendali mutu) sangat penting terutama pada saat jalannya English Day atau English Speaking banyak yang dipersiapkan untuk mengadakan pengawasan jalannya program ini, antara lain: a. Mata-mata (spionase), b. Blanko khusus mata-mata, dan c. dan lain-lain.
Membantu dan membimbing siswa yang akan tampil dalam muhadhoroh (pidato bahasa Inggris), peran guru melatih, mengarahkan, dan kalau perlu mendemonstrasikan pidato yang baik.
Memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar English Speaking, mjsalnya menulis kalimat atau yang lainnya. Pemberian sanksi ini wajib diberikan untuk meningkatkan pelaksanaan program ini.
Mengoptimalkan Imtaq di sekolah.
Pengoptimalan Pendidikan Agama Islam di Sekolah tidak hanya diajarkan dalam kegiatan KBM tetapi juga diperdalam melalui program ekstra diluar jam pelajaran dengan materi yang bertingkat disetiap kelasnya yaitu:
Kelas I : Iqro, hafalan surat-surat pendek, doa sehari-hari & bacaan sholat;
Kelas II : Membaca Juz Amma, hafalan surat pendek, doa sehari-hari, bacaan sholat;
Kelas III: Membaca Juz Amma, bacaan sholat;
Kelas IV: Membaca Al-quran, bacaan sholat dan dzikir setelah sholat
Kelas V: Membaca Al-qur’an, bacaan sholat sunah (do’a sholat Dhuha);
Kelas VI: Membaca Al-quran, Sholat-sholat sunah dan Sholat Jenazah
Pemanfaatan ICT pendidikan.
Pemanfaatan ICT tidak dapat terpisahkan dari kegiatan pelaksanaan program-program di SD Negeri 1 Metro Pusat. Pemanfaatan ICT untuk mempermudah proses PBM, kegiatan analisis, admisnistrasi pendidikan dan sebagainya. Penggunaan ICT sangat menunjang guru dalam pengoptimalan kegiatan belajar mengajar, dengan ICT terkoneksi dengan Hot-Spot jaringan internet yang dapat diakses oleh semua warga sekolah memudahkan pendidik maupun peserta didik mencari tambahan materi yang terkini dari internet selain materi yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Sejak dini juga peserta didik diajarkan dasar-dasar ICT yang tertuang dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Materi yang diajarkan dalam pembelajaran TIK bertingkat setiap kelasnya sesuai dengan kemampuan peserta didik, untuk kelas 1 dan 2 materi yang diajarkan tentang pengenalan alat-alat ICT dan cara penggunaannya (ergonomis), untuk kelas 3 telah diajarkan menjalankan program-program sederhana seperti Ms. Paint dam Ms. Word serta pengenalan penggunaan internet, sedangkan untuk kelas IV, V & VI peserta didik diajarkan untuk memahami dan mengembangkan materi TIK dari pengenalan program, pembuatan dan penggunaan email serta blogger. Penggunaan internet oleh peserta didik selalu didampingi oleh pendidik untuk menghindari penyalahgunaan internet yang negatif.
Pembiayaan RSBI
Pemerintah,Sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah dalam program RSBI dengan menyalurkan dana APBN secara bertahap selama 3 tahun, dana dekonsentrasi dari propinsi (APBD Propinsi Tk I), dan dana pendamping dari pemerintah Kota Metro (APBD Tk II), selanjutnya setelah program berjalan selama 3 tahun beban biaya penyelenggaraan RSBI akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Orangtua peserta didik, Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk menyukseskan program ini peran aktif orangtua peserta didik sangat diharapkan seperti sumbangan penyelenggaraan pendidikan, infaq pendidikan dengan subsidi silang.Sumber lain yang tidak mengikat seperti donator dari pengusaha/perusahan setempat yang peduli pendidikan.
Mari kita bergandeng tangan, bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas untuk mensukseskan Kota Metro sebagai Kota Pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera di propinsi Lampung. AMIN…
-
Demikianlah Artikel KENAPA HARUS ADA RSBI (SDN 1 Metro Pusat
Anda sekarang membaca artikel KENAPA HARUS ADA RSBI (SDN 1 Metro Pusat dengan alamat link http://vitabumins.blogspot.com/2011/04/kenapa-harus-ada-rsbi-sdn-1-metro-pusat.html