Judul : Novel Origin, Karya Dan Brown
link : Novel Origin, Karya Dan Brown
Novel Origin, Karya Dan Brown
Origin
Dalam novel Origin, Dan Brown penulis phenomenal Amerika Serikat berusaha menyeret pertentangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama. Agama dianggap tak mampu lagi memecahkan persoalan kehidupan yang diserbu oleh gelombang kemajuan Teknologi dan sains. Teknologi dan sains akan menjadi agama baru. Kecerdasan Artifisial dari teknologi komputer mampu menggantikan peran manusia dalam mengurai karut marut dunia.
Dimasa depan jelas Brown menawarkan sebuah konsep ateis model baru, walau disamarkannya seakan dia adalah pembela agama. Seperti dalam novel-novelnya sebelum ini Da Vinci Code, Angel and Demons, Lost Symbol, Inferno, Brown mendobrak keimanan Katolik dan Kristenitas yang bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan. Ini tidak mengherankan karena sejarah memang telah mencatat bahwa gereja katolik menghukum mati Galileo karena menunjukkan kepada dunia kesalahan fatal gereja dalam memahami realitas alam semesta. Dalam gelombang selanjutnya ketika saintis dan filsuf barat mampu secara gemilang membawa kemajuan peradaban dengan mendobrak tradisi gereja ataupun secara politis membentuk persekongkolan rahasia untuk menggenggam kekuasaan.
Ada sebuah segmen dalam novel Origin dimana tokoh Ateis yang menjadi Nabinya teknologi kini mass Edmond Kirsch, mengundang 3 pemuka Agama samawi yang paling berpengaruh pada umatnya yaitu Uskup Valdespino (Katolik), Rabi Kavi (Yahudi) give Syed Fadl (Islam). Dengan kemampuan imajinasinya Brown kemudian menewaskan secara berurutan ketiga pemuka Agama ini yakni Islam, kemudian Yahudi, kemudian Katolik. Kemudian berkibarlah Teknologi dan Sains sebagai agama baru sekaligus Tuhan baru. Tuhan yang ada dalam dogma agama telah mati.
Kajian Brown dried mendalam terhadap pergulatan ajaran Katolik memang sangat kentara. Riset selama 5 tahun untuk menulis Novel ini kemudian memang mampu menggambarkan secara detail ritus, situs, artefak, literatur dan peninggalan bersejarah dari peradaban yang dibangun sejak era reneissance. Brown sepertinya menyimpan kekaguman yang mendalam pada capaian fantastis modernitas barat. Teori konspirasinya kemudian berhadapan secara frontal dengan agama yang dituding sebagai biang radikalisme, perang dan kekerasan massal.
Lewat tokoh Edmond Kirsch, Brown menggiring bahwa di masa depan ilmu pengetahuan dan lompatan kuantum teknologi akan mampu menjawab pertanyaan fundamental dalam kehidupan manusia. Dari mana asal kita, kemana kita akan pergi? Brown jelas-jelas menyatakan diri sebagai Darwinis modern yang meyakini keberanaran teori Evolusi. Kehiidupan berasal dari perpaduan senyawa kimia yang ada di alam. Tanpa ada campur tangan Tuhan ataupun invisible hand. Supercomputer yang diciptakan Kirsch melakukan lompatan luar biasa untuk menggusur spesies manusia. Lawan manusia dimasa depan bukanlah alien, tapi teknologi yang diciptakan manusia sendiri.
Kekeliruan Brown adalah tidak mencoba mengelaborasi Islam sebagai sebuah agama. Hal ini wajar karena mungkin belum tertarik untuk mengangkat theme islam dan umat Islam. Atau mungkin karena mengganggap Islam belum menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pekin kekinian. Walaupun day mengakui peran Islam dan ilmuan islam sebagai peletak dasar logika pengetahuan yang membuka pintu kemajuan teknologi barat.
Demikianlah Artikel Novel Origin, Karya Dan Brown
Sekianlah artikel Novel Origin, Karya Dan Brown kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Novel Origin, Karya Dan Brown dengan alamat link http://vitabumins.blogspot.com/2019/01/novel-origin-karya-dan-brown.html