JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN

JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN - Hallo sahabat DUNIA TUMBUH KEMBANG ANAK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN
link : JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN

Baca juga


JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN

Dear Bunda,
Bekerja adalah tugas individu yang berusia dewasa. Dengan bekerja, selain merupakan perwujudan tanggung jawab untuk kehidupan diri dan juga kehidupan keluarga, individu akan belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika bekerja adalah tugas orang dewasa, bermain adalah tugas penting yang harus dilakukan saat individu berusia anak-anak. Sampai usia prasekolah (Taman Kanak-kanak) bahkan sebenarnya di tahun-tahun awal pendidikan sekolah dasar, bermain adalah kegiatan bahkan tugas yang seharusnya mendominasi kehidupan anak. Seharusnya tidak ada tugas lain yang dianggap lebih penting daripada bermain dalam kehidupan anak-anak. Selain itu, bermain juga penting karena pengembangan berbagai aspek yang dicapai lewat kegiatan bermain merupakan persiapan yang mutlak diperlukan sebelum anak beralih ke tugas perkembangan lainnya termasuk di dalamnya adalah tugas bekerja. Mereka yang minim mendapatkan kesempatan mengembangan berbagai aspek pengembangan diri lewat bermain akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang matang yang pada akhirnya akan berpotensi mengalami kesulitan saat harus menjalani tugas perkembangan selanjutnya. Merampas hak bermain anak merupakan fenomena yang meskipun seakan-akan tidak tampak namun sebenarnya terjadi di banyak keluarga dalam masyarakat kita. Fenomena ini pun terjadi dari lapisan masyarakat kelas sosial ekonomi bawah hingga atas. Alasannya pun bermacam-macam. Mulai dari alasan dipaksa oleh keadaan (misalnya yang terjadi pada masyarakat kelas sosial ekonomi bawah) hingga demi mengangkat status keluarga (misalnya yang terjadi pada masyarakat kelas sosial ekonomi atas). Kalau pada masyarakat kelas bawah, fenomena perampasan hak bermain anak dapat dilihat di pada anak yang bekerja di jalan atau di industri (misalnya industri rumah tangga), maka pada masyarakat ekonomi atas, perampasan hak bermain anak dapat dilihat pada menjamurnya artis/aktor anak, presenter anak, dan semacamnya. Dengan bekerja, anak akan kehilangan sebagian besar waktunya untuk menjalankan tugas utamanya yakni bermain dan menjalankan kehidupannya tanpa harus mendapatkan bebang tanggung jawab mendapatkan penghasilan, status sosial, dan sebagainya.
Apa pun alasannya, meminta anak di bawah umur untuk bekerja baik lewat paksaan, bujukan, atau rasionalisasi yang tampak baik, merupakan perampasan hak anak. Keputusan yang menunjukkan tidak bertanggung jawabnya orangtua dalam mengasuh anak ini akan berdampak pada kegagalan anak menjalankan tugas perkembangan yang harus dilakukan pada usianya. Akibatnya adalah kesulitan bahkan kegagalan anak saat dia harus menjalankan tugas-tugas perkembangan di usia-usia berikutnya
sumber: liputan6
LIKE & SHARE yaa Bunda grin emoticon



Demikianlah Artikel JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN

Sekianlah artikel JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel JANGAN RAMPAS HAK BERMAIN ANAK DENGAN PEKERJAAN dengan alamat link https://vitabumins.blogspot.com/2015/10/jangan-rampas-hak-bermain-anak-dengan.html