ETIKA WALI MURID

ETIKA WALI MURID - Hallo sahabat DUNIA TUMBUH KEMBANG ANAK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ETIKA WALI MURID , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pendidikan Etika - Sopan santun, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ETIKA WALI MURID
link : ETIKA WALI MURID

Baca juga


ETIKA WALI MURID

ETIKA WALI MURID

BEBERAPA KALI KITA DENGAR DAN KITA TEMUKAN ORANG TUA MURID BERTINDAK LANCANG KEPADA GURU DARI ANAKNYA. BAHKAN SAMPAI BERANI MELAPORKAN SANG GURU KE KEPOLISIAN ...

UPAYA BODOH SEPERTI ITU SEBENARNYA TELAH MENUTUP PINTU ILMU DAN CAHAYA ILAHI BAGI SANG ANAK.

Sebuah Kisah Inspiratif di zaman Syekh Abdul Qadir Al-Jailani....

Ada seorang yang busuk hatinya ingin menfitnah Syekh Abdul Qadir..

lalu ia berupaya mencari jalan untuk menfitnahnya..

Maka ia membuat lubang di dinding rumah Syekh Abdul Qadir dan mengintipnya..

Kebetulan ketika ia mengintip Syekh Abdul Qadir..

ia melihat Syekh Abdul Qadir sedang makan dengan muridnya..

Syekh Abdul Qadir suka makan ayam..

dan setiap kali ia makan ayam dan makanan yang lain.. ia akan makan separuh sahaja..

lebihan makanan tersebut akan diberi kepada muridnya..

Maka orang tadi pergi kepada bapak murid Syekh Abdul Qadir tadi..

Bpk punya anak yg namanya ini?

Jawab si bapak: ya ada..

Anak bpk apa benar belajar dengan Syekh Abdul Qadir?

Jawab si bapak: ya.

Bpk tahu, anak Bpk diperlakukan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani seperti seorang hamba sahaya dan kucing saja..

Syekh Abdul Qadir beri lebihan sisa  makanan pada anak Bpk...

Maka si bapak tidak puas hati lalu ke rumah Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh, saya menghantar anak saya kepada tuan syekh bukan untuk jadi pembantu atau dilakukan seperti kucing..

Saya hantar kepada tuan syekh, supaya anak saya jadi alim ulama'..

Syekh Abdul Qadir hanya jawab ringkas saja..

Kalau begitu ambillah anakmu..

Maka si bapak tadi mengambil anaknya untuk pulang..

Ketika keluar dari rumah syekh menuju jalan pulang..

bapak tadi bertanya pada anaknya beberapa hal mengenai ilmu hukum syariat ...

ternyata kesemua soalannya dijawab dengan betul..

Maka bapak tadi berubah fikiran untuk kembalikan anaknya kepada tuan Syekh Abdul Qadir..

Wahai tuan syekh terimalah anak saya untuk belajar dengan tuan kembali...

tuan didiklah anak saya..

ternyata anak saya bukan seorang pembantu dan juga diperlakukan seperti kucing...

Sy melihat ilmu anak sy sangat luar biasa bila bersamamu..

Maka jawab tuan Syekh Abdul Qadir..

bukan aku tidak mau menerimanya kembali..

tapi ALLAH sudah menutup pintu hatinya untuk menerima ILMU..

ALLAH sudah menutup futuhnya untuk mendapat ilmu..

disebabkan seorang AYAH yang tidak beradab kepada GURU..

maka anak yang menjadi mangsa..

Begitulah ADAB dalam menuntut ilmu..

Anak, Ibu, ayah dan siapa pun perlu menjaga adab kepada guru..

Betapa pentingnya adab dalam kehidupan seharian kita..

Kisah di atas menceritakan seorang ayah yang tiada adab pada guru..

Bagaimana kalau diri sendiri yang tiada adab, memaki dan mengaibkan gurunya..

Kata ulama: Satu perasangka buruk saja kepada gurumu..

maka Allah haramkan seluruh keberkatan yang ada pada gurumu kepadamu..

Semoga Allah jadikan kita orang yang beradab kepada makhluknya terlebih lagi kepada guru yang mengajarkan ilmu kepada kita... Aamiin..🤲

Sekedar berbagi, semoga manfaat.


Demikianlah Artikel ETIKA WALI MURID

Sekianlah artikel ETIKA WALI MURID kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ETIKA WALI MURID dengan alamat link https://vitabumins.blogspot.com/2019/01/etika-wali-murid.html