Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu.

Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu. - Hallo sahabat DUNIA TUMBUH KEMBANG ANAK, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel parenting, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu.
link : Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu.

Baca juga


Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu.



Mengurus serta mendidik anak memanglah susah- susah- gampang. Jika anaknya taat, patuh, serta perilakunya normal- normal saja, orang tua tentu bahagia serta bangga. Tetapi, gimana jika sang anak bandel ataupun melaksanakan perbuatan yang tidak mengasyikkan orang tuanya? Nah, disini jadi dilema untuk orang tua, dibiarkan, dimarahi, ataupun gimana? Terdapat tulisan yang menarik serta berarti dikenal dan diterapkan orang tua. Tulisan ini diposting Elly Risman, seseorang psikolog dari Universitas Indonesia serta pula konsultan parenting nasional. Tulisan ini dishare dibanyak media sosial. Penulis terencana muat tulisan Elly Risman ini seutuhnya, tanpa diedit supaya tidak terjalin bias arti.

Begini tulisan Elly Risman tersebut:‘ Jika Kamu dititipi anak presiden, kira- kira gimana mengurus serta menjaganya? Beranikah Kamu membentaknya sekali saja? Tentu enggak, kan? Nah, yang saat ini menitip bukan presiden, tetapi yang jauh lebih berkuasa dari presiden, ialah Allah Ta’ ala. Beranikah Kamu membentak, memarahi, mencubit, menyentil, apalagi memukul? Bila Kamu sempat melaksanakannya, kira- kira nanti dihari akhir apa yang Kamu jawab kala ditanya Pemiliknya?’ Jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya. Jaga lisanmu, duhai orang tua. Jangan sempat engkau memarahi anakmu cuma gara- gara dia menumpahkan susunya ataupun sebab dia melaksanakan perihal yang menurutmu salah. Anakmu tidak ketahui jika apa yang dia jalani merupakan kesalahan. Otaknya belum memiliki konsep itu.

Jaga Jiwa Anakmu... Simaklah tatapan mata anakmu yang tidak berdosa itu kala engkau marah- marah. Dia diam serta berupaya mengolah apa yang engkau katakan. Apakah dia paham? Bisa jadi iya, tetapi cobalah perhatikan apa yang dia jalani sehabis engkau jam serta engkau marahi? Anakmu senantiasa memelukmu, masih mau engkau belai. Bukankah inilah ciri sang anak‘ memaafkanmu’? Tetapi, bila engkau selalu mengumbar perkata kasarmu kepadanya, otak anakmu hendak merekamnya serta kesimpulannya, cadangan‘ maaf’ di otaknya lenyap. Apa yang hendak terjalin berikutnya duhai orang tua?

Anakmu hendak berkembang jadi anak yang‘ ganas’ serta dia juga hendak membencimu sedikit demi sedikit sampai tidak tahan hidup bersamamu. Jiwa anak yang terluka itu hendak mendendam. Sempatkah engkau saksikan kanak- kanak yang‘ malas’ menjaga orang tuanya kala tua? Jangan salahkan anak- anaknya. Cobalah menguasai apa yang telah dicoba oleh orang tua itu kepada anak- anaknya kala mereka masih kecil. Rasulullah begitu melindungi jiwa kanak- kanak. Nabi nan mulia ini sangat ketahui apa yang hendak terjalin kala jiwa anak telah rusak. Duhai orang tua, anakmu itu bukan kaset yang dapat kau rekam buat perkata kasarmu. Bersabarlah.... Jagalah kata- katamu supaya anak cuma ketahui kalau bapak ibunya merupakan contoh yang baik yang dapat menahan amarahnya.

Dampak Jiwa yang Rusak. Duhai orang tua, engkau tentu jengkel jika anakmu bandel. Tetapi sempatkah engkau berpikir kalau kenakalannya bisa jadi merupakan dampak rusaknya jiwa anakmu sebab kesalahanmu. Kau jam, kau cubit anakmu cuma sebab melaksanakan hal- hal sepele. Kau hina dina anakmu cuma sebab dia tidak ingin melaksanakan hal- hal yang engkau perintahkan. Cobalah duduk serta merenungi apa saja yang sudah engkau jalani kepada anakmu. Apakah engkau lebih sayang pada susu sangat mahal yang tertumpah?

Anakmu tentu menyadari serta ketahui kala kemarahan itu senantiasa muncul didepan matanya. Jiwanya juga jadi memerah bagai bara api. Apa yang bisa jadi terjalin kala jiwa anak telah terusik? Anak tidak hormat pada orangtua. Anak jadi musuh orangtua. Anak jadi sumber kekesalan orangtua. Anak tidak bermimpi hidup bersama dengan orangtua. Hal- hal inikah yang engkau mau, duhai orangtua?

Ingatlah, jiwa anakmu lebih mahal dari susu termahal yang ditumpahkannya. Jaga lisan serta perlakukanmu kepada anakmu...!!( Yanuar Jatnika).



Demikianlah Artikel Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu.

Sekianlah artikel Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menurut Psikolog Elly Risman, Rawatlah Jiwa Jiwa Anakmu. dengan alamat link http://vitabumins.blogspot.com/2020/03/menurut-psikolog-elly-risman-rawatlah.html